Belajar dari Kehidupan




Belajarlah terus hingga akhir hayatmu.

kalimat itu sering kita dengar, namun tidak banyak diantara kita yang melakukannya. Satu contoh adalah adanya anggapan bahwa belajar itu hanya saat masih berada di bangku sekolah saja, selebihnya bukan dikatakan belajar, padahal bukanlah seperti itu. justru belajar dari kehidupan sehari-hari, memaknai setiap kejadian dan dijadikannya ibrah dalam rangka koreksi dan perbaikan diri adalah sesuatu yang luar biasa.

cobalah untuk berjalan di sepanjang pantai di kenjeran surabaya. kita akan menjumpai banyak anak-anak nelayan yang sedang bermain di pinggir pantai, rumah-rumah berjejer dengan kondisi yang sangat memprihatinkan, satu deret tidak lebih dari 50 meter ada 25 rumah kecil, tembok banyak dari batako, kayu dan sedikit yang betu bata merah, air bersih relatif sulit didapatkan dan itupun jumlahnya sangat terbatas, mata pencaharian mereka adalah nelayan yang dikerjakan oleh suami, sedangkan para istri atau ibu menunggu di rumah dan bekerja sebagai "pengoncek" (pembuka) kerang atau remis, juga membuat ikan asin agar ikan awet atau tidak membusuk, jadi bisa dibayangkan baunya yang "sedap" dari lingkungan tersebut. apa makna yang bisa kita pelajari dari kehidupan yang seperti itu? tentu banyak hal.

pertama, anak-anak terlahir sebagai anak nelayan yang notabene adalah keluarga miskin tentu Allah mempunyai maksud pada masa depan mereka.

kedua, rumah mereka kecil tetapi mereka bisa hidup bahagia dan berdampingan dengan damai dengan tetangga yang lain.

ketiga, masih banyak orang lain dari segi ekonominya jauh dibawah daripada kita.

keempat, ibu-ibu walaupun di rumah masih mampu membantu suaminya mencari nafkah tanpa harus meninggalkan anak-anak mereka di rumah

kelima, walaupun di bawah garis kemiskinan, namun mereka tidak menyerah untuk terus berjuang mengarungi kehidupan dengan perasaan ikhlas menerima keadaan, dan masih banyak lagi yang lainnya yang bisa kita pelajari dari contoh kejadian di atas.

membuka mata, membuka telinga sekaligus merendahkan hati adalah kunci agar kita mau terus belajar, terus belajar tanpa henti hingga akhir hayat, akan membuat kita terus terjaga dari sifat yang justru merendahkan diri kita. terhindar dari penyakit "sok tahu:, sombong, takabur, merasa paling benar. karena manusia seperti kita ini tidak lepas dari banyaknya kekurangan dan kekhilafan, insyaAllah dengan bersikap positif dan terus mau belajar akan membuat diri kita terjaga. diri kita adalah milik Allah, pasti berpulang kepada Allah kembali, setiap diri kita pasti akan "mati" juga. Wallahu'alam bishawab

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar bersabar atas kekurangan orang tua

Lima Cara Melembutkan Hati

Arti Sujud dalam Shalat